miRacLe..

Lomba foto terbesar di Indonesia dengan nama "Lomba Foto Internasional Terra Borobudur" telah diputuskan untuk diadakan. Lomba foto ini akan memecahkan semua rekor lomba foto yang pernah ada, yaitu dalam jumlah hadiah, jumlah juri dan jumlah foto yang masuk.

Lomba foto ini akan didaftarkan ke Museum Rekor Indonesia (MURI) karena ada tiga rekor yang akan dipegangnya yaitu total hadiah yang Rp 101 juta (rekor sebelumnya yang tidak dicatat resmi adalah Rp 100 juta), jumlah juri yang lebih dari 100 orang (beberapa di antaranya dari luar negeri, juga beberapa klub foto akan dillibatkan dalam penjurian tahap awal), serta jumlah foto yang masuk yang diperkirakan sekitar 100.000 foto (jumlah sebelumnya yang terbesar namun tidak resmi tercatat adalah 70.000 lembar foto).

Foto yang dilombakan adalah foto tentang Candi Borobudur dan segala yang bersangkutan dengannya, dibuat kapan pun, baik berwarna maupun BW. Foto harus realita asli alias bukan computer generated picture. Rekayasa digital diizinkan sebatas sama dengan yang bisa dilakukan dalam kamar gelap fotografi film.

Puncak acara adalah Perayaan Waisak 13 Mei 2006, dan disediakan satu Grand Prize khusus untuk Waisak 2006 ini. Deadline pengiriman foto adalah 13 Juni 2006 pukul 12.00 WIB ke :

Panitia Lomba Foto Terra Borobudur
Plaza Central lantai 2
Jalan Jenderal Sudirman no 47
Jakarta Pusat

Satu pemenang kategori umum mendapatkan uang Rp 25 juta dan sertifikat, sedangkan satu pemenang kategori Grand Prize Waisak 2006 mendapatkan uang Rp 15 juta dan sertifikat. Di luar kedua hadiah, akan ada 61 penghargaan dengan hadiah uang masing-masing Rp 1 juta dan sertifikat.

Peserta sama sekali tidak dibatasi, dari negara mana pun. Setiap peserta bisa mengirimkan foto sebanyak-banyaknya. Setiap peserta akan mendapat sertifikat bahwa ia punya andil dalam pemecahan rekor ini. Nama pengirim harus sesuai dengan KTP/paspor untuk keperluan pendataan rekor nantinya. Foto terpilih akan dibukukan, dan nama semua pengirim akan tercantum dalam buku tersebut.

Foto dikirimkan dalam CD dan dilengkapi cetakan ukuran kartu pos (3R atau 4R) untuk tiap fotonya. Pada format digitalnya, tiap foto dibuat dua copy, satu high resolution untuk keperluan cetak, dan satu low res untuk penjurian pada tahap akhir. Foto high res punya sisi panjang minimal 3000 pixel, di save dalam 300 DPI dengan JPEG skala 12. Foto low res punya sis i panjang HARUS 700 pixel di save dengan JPG skala 6. Foto hi res dan foto low res disimpan dalam folder yang berbeda. Folder hi res bernama HIRES, folder low res bernama LORES.

Penamaan file adalah: H-NamaPeserta-NomorUrutKarya-TahunPemotretan-Judul.jpg untuk hires. Untuk loresnya, huruf H diganti L. Sedangkan pada bagian belakang cetakan postcard, cantumkan nama dan judul foto saja. Sertakan fotocopy KTP/tanda pengenal lain pada pengiriman foto untuk keperluan pendataan panitia.

Contoh penamaan: H-MbahUyo-1-1901-BorobudurkuSayang.jpg

Penjurian akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama dilakukan oleh beberapa klub foto yang ditunjuk panitia. Sebuah klub akan menangani foto-foto dari kota di luar domisili klub itu. Penjurian tahap kedua akan dilakukan sekelompok juri yang ditunjuk panitia. Sedangkan penjurian tahap akhir akan dilakukan Grand Jury yang terdiri dari fotografer-fotografer senior dari dalam dan luar negeri.

Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah akan dilakukan pada pertengahan Agustus 2006

Semua foto pemenang ditambah sekitar 150 foto lain yang terpilih akan dirangkum dalam buku yang dicetak mewah, sebagai buku souvenir tentang Borobudur kebanggaan Indonesia ini. Bagi yang fotonya masuk ke dalam buku, akan mendapat satu buku ini (edisi khusus) dengan cuma-cuma.

PENJURIAN:
Tahap pertama akan disaring oleh 5 (lima) klub foto:
o USF � IPEBI, Jakarta
o JPC , Jakarta
o PFB, Bali
o PAF, Bandung
o HPPW (Wonosobo)

Tahap kedua oleh puluhan orang yang akan diumumkan kemudian.

Tahap ketiga atau tahap akhir oleh:
o Agus Leonardus
o Darwis Triadi
o Oscar Motulloh
o Santoso Alimin
o Prof. Son Hyon (Korea)
o Souw Bo Chin (Taiwan)
o Tan Lip Seng (Singapura)